(Foto: Identitas, Prib.)
Oleh: Waiyai Dogopia*)
Seperti biasa, tepat pada tanggal 1 Mei, merupakan hari bersejarah bagi Rakyat West Papua. Di mana, 1 Mei 1963 adalah Hari Aneksasi West Papua ke dalam NKRI melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), sesuai perjanjian New York (New York Agreement).
Poin ke- 3 dan 4
2. Mengakui Kedaulatan Negara West Papua.
Oleh: Waiyai Dogopia*)
Seperti biasa, tepat pada tanggal 1 Mei, merupakan hari bersejarah bagi Rakyat West Papua. Di mana, 1 Mei 1963 adalah Hari Aneksasi West Papua ke dalam NKRI melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), sesuai perjanjian New York (New York Agreement).
Surat perintah tersebut dikeluarkan setelah ditandatangani persetujuan
antara pemerintah RI dengan kerajaan Belanda mengenai Irian Barat di
Markas Besar PBB, New York, pada tanggal, 15 Agustus 1962 yang selanjutnya dikenal dengan Perjanjian New York.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menlu Subandrio sementara itu Belanda
dipimpin oleh Van Royen dan Schuurman. Kesepakatan tersebut berisi:
1. Apabila Badan PBB (United
Nation) telah membenarkan persetujuan atau perjanjian itu melalui
Rapat Umum, maka Belanda segera menyerahkan kekuasaan atas Irian Jaya
(red = sekarang Papua) kepada UNTEA.
2. Terhitung sejak tanggal, 1 Mei 1963 UNTEA
yang memikul tanggung jawab Administrasi Pemerintah di Papua selama enam sampai delapan bulan dan menyerahkannya kepada
Indonesia.
3. Pada akhir tahun 1969, dibawah pengawasan Sekretaris Jenderal
PBB dilakukan Act of Free Choice, orang Papua dapat
menentukan nasib mereka sendiri. Apakah pilih NKRI atau Merdeka sendiri.
4. Indonesia dalam tenggang waktu tersebut diharuskan
mengembangkan dan membangun kebersamaan orang Papua untuk
hingga akhir 1969, Papua dapat menentukan pilihannya sendiri.
Poin ke- 3 dan 4
Tanpa ada keterlibatan wakil dari Papua. Papua yang menjadi wilayah sengketa oleh Belanda diserahkan kepada PBB pada tanggal, 1 oktober 1962, dibawah pemerintahan
UNTEA untuk
mempersiapkan pelaksanaan Referendum di Papua
1 Desember 1961, pendeklarasian kemerdekaan West Papua yang dideklarasi oleh Dewan New Guide, kaum terpelajar Papua, adalah Sah secara De facto dan De jure.
18 malam, 19 hari, tepat pada, 19 Desember 1961 adalah umur Negara West Papua. Di mana, merupakan hari Trikora yang diumumkan oleh Soekarno di Alun-Alun Utara, Yogyakarta.
1 Desember 1961, pendeklarasian kemerdekaan West Papua yang dideklarasi oleh Dewan New Guide, kaum terpelajar Papua, adalah Sah secara De facto dan De jure.
18 malam, 19 hari, tepat pada, 19 Desember 1961 adalah umur Negara West Papua. Di mana, merupakan hari Trikora yang diumumkan oleh Soekarno di Alun-Alun Utara, Yogyakarta.
Dua tahun lamanya Trikora berjalan, 19 Desember 1961, 1962, sampai awal Tahun 1963, pengoperasian, pengisiran, dan pembantaian di Tanah West Papua.
Beberapa gelombang operasi Militer di Papua dengan satuan militer yang diturunkan untuk operasi lewat udara dalam fase infiltrasi seperti Operasi Banten Kedaton, Operasi Garuda, Operasi Serigala, Operasi Kancil, Operasi Naga, Operasi Rajawali, Operasi Lumbung, Operasi Jatayu, Operasi laut adalah Operasi Show of Rorce, Operasi Cakra, dan Operasi Lumba-lumba.
Sedangkan, fase eksploitasi dilakukan Operasi Jayawijaya dan Operasi Khusus (Opsus). melalui operasi ini wilayah Papua diduduki, dan terbukti banyak orang Papua yang dibantai pada waktu itu.
Beberapa gelombang operasi Militer di Papua dengan satuan militer yang diturunkan untuk operasi lewat udara dalam fase infiltrasi seperti Operasi Banten Kedaton, Operasi Garuda, Operasi Serigala, Operasi Kancil, Operasi Naga, Operasi Rajawali, Operasi Lumbung, Operasi Jatayu, Operasi laut adalah Operasi Show of Rorce, Operasi Cakra, dan Operasi Lumba-lumba.
Sedangkan, fase eksploitasi dilakukan Operasi Jayawijaya dan Operasi Khusus (Opsus). melalui operasi ini wilayah Papua diduduki, dan terbukti banyak orang Papua yang dibantai pada waktu itu.
Pepera ada karena, Indonesia tidak bisa mendidik orang Papua. Mereka hanya bisa membantai.
Fakta Pepera saat itu:
1. Tidak melalui One man, one vote.
2. 1025 Orang yang diambil untuk mengikuti Pepera dari 800.000 Jiwa.
3. Selama persiapan Pepera, 1025 orang ditrainingkan berbulan. Selam itu, mereka didoktrin, diteror, dan diancam.
4. Diplomat asing dan Wartawan dilarang mengikuti Pepera saat itu.
5. Dengan begitu, 1025 Orang itu lebih kepada Indonesia.
(Baca, P. J. Drooglever; Tindakan pilihan bebas)
Resolusi 2505 PBB, sangat cacat. Karena, mendukung kerekayasaan, kemanipulasian, dan penipuan, yang terjadi di Tahun 1969, Paska PEPERA.
Sejarah mencatat, Pepera 19 November 1969 cacat hukum dan Indonesia tidak bisa mendidik, membangun, orang Papua Sampai saat ini.
Fakta Pepera saat itu:
1. Tidak melalui One man, one vote.
2. 1025 Orang yang diambil untuk mengikuti Pepera dari 800.000 Jiwa.
3. Selama persiapan Pepera, 1025 orang ditrainingkan berbulan. Selam itu, mereka didoktrin, diteror, dan diancam.
4. Diplomat asing dan Wartawan dilarang mengikuti Pepera saat itu.
5. Dengan begitu, 1025 Orang itu lebih kepada Indonesia.
(Baca, P. J. Drooglever; Tindakan pilihan bebas)
Resolusi 2505 PBB, sangat cacat. Karena, mendukung kerekayasaan, kemanipulasian, dan penipuan, yang terjadi di Tahun 1969, Paska PEPERA.
Sejarah mencatat, Pepera 19 November 1969 cacat hukum dan Indonesia tidak bisa mendidik, membangun, orang Papua Sampai saat ini.
Solusi
Berdasarkan fakta, kebenaran sejarah, di atas, maka:
1. Segera REFERENDUM ulang bagi Rakyat pribumi West Papua dan2. Mengakui Kedaulatan Negara West Papua.
0 komentar:
Posting Komentar
:.Kawan, ko penting. Beri Komentar ee?.: